Lanjutan Drama Revitalisasi Pasar Induk Cibitung, Bangunan Elit, Parkir Sulit, Pedagang Menjerit
Drama revitalisasi Pasar Induk Cibitung terus berlanjut bagaikan drama Korea yang tak tahu bagaimana akhirnya.
Seperti diketahui, terdapat dualisme kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan, yakni antara pihak PT Citra Prasasti Konsorindo (Cipako) cabang Sampang dan pusat.
Hal itu menyebabkan adanya wanprestasi dalam proses pembangunan pasar yang ditargetkan rampung pada Agustus 2023 tersebut.
Terbaru, para pedagang yang kembali dari tempat penampungan sementara ke lapak baru di Pasar Induk Cibitung mengeluhkan kondisi parkir yang sulit di tengah kondisi bangunan elit pasca revitalisasi.
Dampak dari kondisi perparkiran itu membuat para pedagang kehilangan pembeli hingga berakibat turunnya pendapatan.
Ikbal, salah satu pedagang Pasar Induk Cibitung mengaku kehilangan banyak pembeli yang mengurungkan niatnya berbelanja lantaran sulitnya mendapat tempat parkir.
"Sepele tapi sangat terasa oleh kami. Walaupun ini pasar induk tapi kalau liat kondisinya kayak gini mah, yang beli ga jadi masuk," kata Ikbal saat ditemui disela kunjungan kerja Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Rabu (14/06).
Pria yang sehari-harinya berjualan bumbu masak ini mengaku penjualannya merosot 30-40 persen. Dirinya mengaku biasa menjual bumbu hingga 200 ton per bulan, kini hanya mencapai 120-150 ton. Kian hari, penurunan penjualan kian terjadi.
Terasanya sejak awal pasar mau dibangun, pindah ke penampungan, terus sekarang ke sini (lapak baru), makin terasa," ucapnya.
Dari pantauan MetroNesia.id, gedung lapak baru di bagian tengah pasar kini telah ditempati para pedagang. Sedangkan lokasi penampungan di bagian belakang telah dirobohkan.
Namun perpindahan pedagang ini tidak dibarengi dengan pengaturan lalu lintas kendaraan dan parkir. Masuk dan keluar kendaraan masih dari pintu yang sama.
Kemudian di sepanjang lorong antar gedung dipadati motor dan mobil losbak. Beberapa kendaraan bahkan parkir di bagian tengah jalan.
Kondisi ini membuat akses menuju lapak sulit, padahal tidak sedikit para pembeli yang datang dengan membawa kendaraan besar.
Ketua Koordinator Forum Komunikasi Pedagang Pasar Induk Cibitung Asep Damiri mengatakan, semrawutnya pasar membuat banyak pembeli beralih ke tempat lain, di antaranya Kramat Jati Jakarta dan Cikopo Purwakarta.
"Jadi walaupun Cikopo sama Kramat Jati lebih jauh tapi lebih teratur. Parkir gampang, akses ke lapak sama angkut-angkut ke mobil gampang dibanding di sini. Jadi kami pedagang yang rugi," ucap dia.
"Biasanya sehari barang bisa habis satu sampai dua ton, sekarang paling bagus delapan kuintal," ucap dia.
Adanya kondisi tersebut, DPRD dan Tim Kerjasama Daerah Pemerintah Kabupaten Bekasi duduk bersama dengan pedagang dan pihak pengembang.
"Masalah ini harus cepat diselesaikan. Kami tidak peduli siapa yang menjadi pengelolaa pasar atau pengembang yang sah. Namun yang terpenting adalah kondisi pasar nyaman, pembangunan sesuai perencanaan sebagaimana mestinya. Sehingga transaksi jual beli dan bongkar muat tidak semrawut," tegasnya.
Sementara Sunandar selaku Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi mengaku, sengkarut pasar ini buntut dari konflik internal pengembang hingga berujung pada saling gugat di pengadilan. Konflik ini membuat pedagang menjadi korban.
Maka dari itu, ia meminta pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan ini dengan menyiapkan lahan parkir di sekitar lokasi. Pasca terjadinya konflik internal pemenang proyek yang sedang menghadapi gugatan, maka kewenangan pengelolaan pasar sudah diambil alih pemerintah daerah sampai adanya keputusan yang inkrah dari pengadilan negeri.
"Maka dari itu saya meminta pemerintah daerah untuk menyediakan lahan parkir sementara," ucapnya.
Anggota Komisi II Himawan Abror mengatakan, selain parkir jalur pejalan kaki di dalam pasar juga banyak yang beralih fungsi menjadi tempat pedagang menyimpan barang dagangannya. Maka dari itu, ia meminta UPTD Pasar Induk Cibitung untuk menertibkannya.
"Kami juga meminta UPTD pasar untuk meminta pedagang tidak menggunakan jalur pejalan kaki untuk digunakan tempat menyimpan barang dagangan. Kalau perlu diberlakukan surat peringatan," tandasnya. (MN/Risky)
Belum ada Komentar untuk "Lanjutan Drama Revitalisasi Pasar Induk Cibitung, Bangunan Elit, Parkir Sulit, Pedagang Menjerit"
Posting Komentar